TRAVELLING DIKUTIP.COM

Sabtu, 29 Desember 2012 | 09.35 | 0 Comments

DANAU SINGKARAK SOLOK SUMATERA BARAT PANORAMA YANG LUAR BIASA

TRAVEL.DIKUTIP.COM - Danau Singkarak yang berada di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat merupakan danau terluas kedua setelah Danau Toba yang ada di Pulau Sumatra. Danau ini memiliki luas 107,8 m2 dan berada di ketinggian 36,5 meter dari permukaan laut yang terletak di dua kabupaten Solok dan Tanah Datar.

Menurut cerita, danau yang juga merupakan hulu Sungai Batang Ombilin ini dahulu memang merupakan lautan luas. Namun karena terjadi sebuah peristiwa yang luar biasa, air laut tersebut menyusut hingga saat ini lebih dikenal dengan Danau Singkarak.

Berbicara masalah Danau Singkarak, selalu menjadi topik pembahasan yang menarik untuk dibahas. Sebab Danau Singkarak meninggalkan banyak cerita dan pristiwa, tak jarang jika hari libur tiba Danau Singkarak selalu menjadi tujuan utama bagi para wisatawan baik local maupun wisatawan mancanegara ketika ke Sumatera Barat selalu menyempatkan diri untuk berwisata ke Danau Singkarak.

Penulis tidak akan berbicara masalah keindahan, kenyamanan dan keunikan dari Danau Singkarak yang sudah jelas tidak diragukan lagi, sehingga Danau Singkarak selalu dijadikan event Internasional Funbike Danau Singkarak.

Disini penulis akan bercerita sisi lain yang menarik dari Danau Singkarak yakni pristiwa gaib yang ada di Danau Singkarak, yang mana setiap tahunnya selalu menelan korban. Dimana menurut para warga sekitar, Danau Singkarak selalu meminta korban yang anehnya korban tersebut bukan dari warga Singkarak akan tetapi warga luar dari Singkarak.

Menurut orang tua dulu, di Danau Singkarak ada sungai yang deras sekali dan ada kehidupan gaib disana, jadi kalau lebaran bertepatan dengan hari Jumat (karena khutbah dua kali) masyarakat Singkarak pada umumnya menghindari danau tersebut. Sebab dipastikan kalau hari itu, akan terjadi sebuah pristiwa besar yang mengakibatkan korban berjatuhan.

Kata orang pintar (dukun), jika hari lebaran bertepatan dengan hari Jumat kenapa kita harus menghindari berlayar atau beraktifitas di danau tersebut karena pada saat itu orang-orang gaib di Danau Singkarak juga melakukan pesta besar. Mereka para orang gaib tidak mau diganggu, ketika sedang melaksanakan pesta. Jadi jangan sampai ada warga yang melakukan aktifitas disana, niscaya apa yang dilakukan oleh warga pada saat itu akan terjadi musibah sebab telah mengganggu aktifitas mereka yang sedang merayakan pesta di alam gaib.

Pernah terjadi pada tahun 80-an, dimana saat itu terjadi pristiwa tenggelamnya salah satu kapal di Danau Singkarak bertepatan dengan hari lebaran Jumat, semua penumpang yang ada di kapal tersebut meninggal. Karena kapal tersebut telah mengganggu acara pesta yang dilakukan oleh para orang gaib, namun anehnya jika didalam kapal tersebut ada warga Singkarak, maka warga itu akan selamat dan tidak ada yang tewas. Pada saat terjadi tenggelamnya pristiwa kapal itu, ada 5 orang warga Singkarak semua warga Singkarak selamat. Selamatnya para warga Singkarak di danau tersebut, menurut cerita kakek-kakek terdahulu bahwa Danau Singkarak memang tidak bisa menerima mayat dari warga Singkarak itu sendiri.

Oleh sebab itu, jika ingin berenang atau menikmati Danau Singkarak tersebut minum dulu air Danau Singkarak karena jika kita meminum air danau Singkarak sama dengan kita sudah menjadi orang Singkarak dan kita tidak akan mati di danau tersebut meski kita mengalami tenggelam atau terjatuh di danau tersebut.

Cerita lainnya, pernah juga terjadi pristiwa pada 10 tahun yang lalu, dimana saat itu persis lebaran pada hari Jumat, dimana ada sebuah travel terjun ke Danau Singkarak dan mayat penumpang di travel itu tidak ditemukan. Menurut para orang pintar itu, travel ini telah mengganggu aktifitas makhluk gaib yang pada saat itu sedang melaksanakan pesta.

Pada saat itu terjadi tawar-menawar antara orang pintar dengan pimpinan makhluk gaib, dimana masyarakat meminta agar penumpang yang tenggalam di danau tersebut segera ditemukan. Sebab kejadian travel tenggelam ini sudah mau mencapai satu bulan, tak kunjung ditemukan. Akhirnya terjadilah kesepakatan antara orang pinta dengan makhluk gaib dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat Singkarak. Setelah persyaratan dipenuhi, keesokan harinya jenazah korban penumpang travel mengambang dan ditemukan oleh warga.

Ntah benar atau tidak, seperti itulah dibalik cerita gaib yang ada di Danau Singkarak, hingga saat ini cerita gaib dari Danau Singkarak ini tetap diyakini oleh warga Singkarak sebagai suatu pristiwa yang harus dihindari ketika lebaran terjadi pada hari Jumat.

 

  

Rabu, 02 Mei 2012 | 01.44 | 0 Comments

JALAN JALAN MELINTASI JEMBATAN SURAMADU TERPANJANG DI ASIA TENGGARA

TRAVEL.DIKUTIP.COM - Sebelum mulai pembangunannya, Jembatan Suramadu diliputi oleh bayang-bayang keraguan dan keniscayaan dan menimbulkan banyak polemik. Salah satu di antaranya adalah rencana penempatannya di jalur patahan dan gempa. Tidak hanya itu, faktor hembusan angin yang kencang menjadi masalah lain dan tentu dapat memengaruhi pada kontruksi jembatan nantinya. 

Untuk menjawab teka-teki besar tersebut, para ahli yang melibatkan berbagai bidang ilmu melakukan penelitian secara mendalam selama 1 tahun dari 2003 sampai 2004. Hasilnya, mencengangkan. Jembatan Suramadu mampu tegap berdiri dan bisa tahan terhadap guncangan gempa sampai dengan skala 7 Richter. Mengingat jembatan ini berdiri di atas Selat Madura dirancang dengan menggunakan sistem antikorosi pada tiang-tiang penyangga bajanya.

Selain itu, untuk mendukung sarana transportasi lainnya terutama sarana transortasi laut, maka Jembatan Suramadu pun di-desain agar bisa memungkinkan kapal-kapal dapat melintas di bawahnya.

Suramadu - Jembatan Penghubung Dua Pulau
Suramadu adalah singkatan dari Surabaya dan Madura. Suramadu merupakan nama dari sebuah jembatan yang menghubungkan Kota Surabaya dan Pulau Madura (Kota Bangkalan). Jembatan Suramadu terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, melintasi Selat Madura dengan panjang 5,438 meter.

Jembatan Suramadu bisa dilewati dengan menggunakan kendaraan mobil dan sepeda motor. Jalannya terdiri atas 2 bagian arah, satu arah yang menuju Madura dan satu arah yang menuju Surabaya. Jalan untuk kendaraan mobil dan motor pun berbeda. Kendaraan yang akan melalui Jembatan Suramadu ini harus membayar sejumlah uang yang disebut dengan istilah tol.

Jembatan Suramadu terdiri atas tiga bagian yaitu jalan layang, jembatan penghubung, dan jembatan utama. Proyek Jembatan Suramadu dijadikan sebagai proyek nasional dengan dikukuhkan melalui terbitnya keputusan presiden no 55 tahun 1990 tentang Proyek Pembangunan Jembatan Madura.

Beberapa hal yang melatarbelakangi munculnya proyek Jembatan Suramadu adalah:
Terbatasnya aksesibilitas di Pulau Madura (Bangkalan, Sampang, Sumenep, dan Pamekasan) yang berimbas pada perkembangan wilayah yang kurang pesat dibandingkan daerah di Jawa Timur lainnya.

Jembatan Suramadu ini merupakan bagian grand design pembangunan kawasan industri dan perumahan dan sektor-sektor lainnya yang berada di wilayah kedua sisi jembatan.

Munculnya dukungan dari DPR RI terhadap pembangunan Jembatan Suramadu.

Pembangunan Jembatan Suramadu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suatu upaya untuk melakukan pengembangan kawasan untuk membawa kawasan Madura ke arah modern dan juga merupakan upaya perluasan Kota Surabaya sebagai kota metropolitan.

Dalam Keputusan Presiden Nomor 79 tahun 2003, tercantum sejumlah tujuan yang hendak dicapai dengan dibangunnya Jembatan Suramadu ini yaitu:

Pembangunan Jembatan Suramadu dilakukan dalam rangka peningkatan perekonomian Pulau Madura khususnya dan Provinsi Jawa Timur umumnya.

Pembangunan Jembatan Suramadu dilakukan sebagai bagian dari pembangunan kawasan industri dan perumahan serta sektor-sektor lainnya dalam wilayah-wilayah di kedua sisi ujung jembatan yaitu Surabaya dan Bangkalan (Madura).

Pelaksanaan pembangunan Jembatan Suramadu beserta pembangunan kawasan industri dan perumahna dilakukan dengan memerhatikan rencana tata ruang wilayah provinsi Jawa Timur dan rencana tata ruang sejumlah daerah yaitu Kabupaten Gresik, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sumenep, dan Kota Surabaya.

Konstruksi Jembatan Suramadu
Jembatan Suramadu memulai pembangunannya ketika diresmikan pada 23 Agustus 2003 oleh Presiden Megawati Soekarno Putri. Pembangunan Jembatan Suramadu merupakan kerja dari Konsorsium Kontraktor Indonesia yang terdiri atas perusahaan kontruksi PT Adhi Karya, PT Hutama Karya, dan PT Waskita Karya.

Pekerjaan pembangunan Suramadu juga dibantu oleh Konsorsium KOntraktor Cina yang terdiri atas Perusahaan Jalan dan Jembatan Cina dan Konsultan Teknik Pelabuhan Cina. Jembatan Suramadu secara resmi dioperasikan penggunaannya pada 10 Juni 2009 yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dalam mega proyek fenomenal ini, PT Ahdi Karya sebagai pimpinan Konsorsium Kontraktor Indonesia telah berhasil menyelesaikan pembuatan Jembatan Suramadu dengan nilai kontrak senilai 4,5 triliun rupiah ini sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Rencananya, jembatan Suramadu didesain untuk mampu bertahan selama 100 tahun. 

Pembuatan Jembatan Suramadu dilakukan di tiga sisi, baik dari sisi Bangkalan maupun dari sisi Surabaya. Sementara itu, secara bersamaan pula dilakukan pembangunan bentang tengah yang terdiri atas jembatan utama (main bridge) dan jembatan penghubung (approach bridge).

Pada proyek pembangunan Jembatan Suramadu menggunakan dua metode konstruksi yaitu cable stayed dan approach bridge.
1. Kontruksi Suramadu dan Bagiannya - Jalan Layang
Jalan layang (causeway) Jembatan Suramadu terdiri atas 36 bentang untuk sisi Surabaya dan 45 bentang terdiri atas sisi Madura dengan panjang masing-masing 40 meter. Kontruksi bangunan bagian atas menggunakan PCI Girder. Sedangkan untuk bagian bawah menggunakan pondasi pipa baja berdiamter 60 cm dengan panjang rata-rata 25 meter untuk sisi Surabaya dan 27 meter untuk sisi Madura. 

2. Konstruksi Jembatan Suramadu dan Bagiannya - Jembatan Penghubung
Jembatan penghubung pada Jembatan Suramadu atau approach bridge berfungsi untuk menghubungkan jembatan utama (main bridge) dan jembatan layang (causeway bridge). Jembatan atas menggunakan konstruksi penyangga beton kotak dengan bentang 80 meter sebanyak 7 bentang baik untuk sisi Surabaya atau sisi Madura yang ditopang oleh oleh pondasi berdiameter 180 cm dengan panjang 60-90 cm.

3. Kontruksi Jembatan Suramadu dan Bagiannya - Jembatan Utama
Jembatan utama pada Jembatan Suramadu menggunakan konstruksi cable stayed dengan bentang 192 cm + 434 cm + 192 cm yang di topang oleh menara kembar setinggi 140 meter. Pada bagian jembatan ini terdapat pembagian lajur jalan menjadi empat lajur jalan untuk setiap tujuan (Surabaya – Madura dan sebaliknya).

Lebar jembatan utama adalah 2 x 15.0 meter. Lebar ruas lajur kendaraan 2 x 2 x 3.50 meter. Satu lajur jalan yang diperuntukkan untuk keadaan darurat 2 x 2.75 meter. Dikenal dengan struktur konstruksinya yang kuat, konstruksi Jembatan Suramadu tidak bisa disamakan dengan Jembatan Kutai Kartanegara yang hanya menggunakan konstruksi cable stayed yang konvensional dan merupakan jembatan rangka yang dimodifikasi.

Jembatan Suramadu pun dirancang dengan menggunakan konstruksi cable stayed namun dirancang lebih tinggi dan kokoh. 

Manfaat Keberadaaan Jembatan Suramadu
Sebuah pembangunan selayaknya dapat meningkatkan kehidupan ke arah yang lebih baik. Begitu pula dengan tujuan mulia yang ingin dicapai melalui pembangunan jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Madura ini. Keberadaan Jembatan Suramadu ini tentu disambut gembira oleh warga Jawa Timur, karena dengan hadirnya jembatan ini tali silaturahim antarwarga yang selama ini dipisahkan oleh lautan menjadi lebih dekat lagi.

Selain itu, tujuan utama yang penting dengan keberadaan jembatan ini adalah dapat meningkatkan kesejahteraan dengan meningkatkan gairah perekonomian di kedua daerah. Dengan adanya Jembatan Suramadu sudah barang tentu membawa perkembangan untuk Pulau Madura walaupun sampai sekarang ini perkembangannya tidak terlalu menonjol seperti yang dialami Kota Surabaya.

Akan tetapi banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Madura atau hanya untuk menikmati berkendara di jembatan terpanjang di Asia Tenggara tersebut bisa menjadi alternatif "pendapatan" lain yang dihasilkan oleh Jembatan Suramadu.

Tentu keadaan ini dimanfaatkan oleh warga sekitar dengan mendirikan warung-warung sebagai tempat beristirahat bagi warga yang mengunjungi Madura. Kondisi seperti ini bukan tidak mustahil akan menjadikan Jembatan Suramadu sebagai objek wisata dan tentunya Kota Madura sudah bisa berbenah dengan menyajikan jenis-jenis wisata lainnya. 

Madura selain dengan Jembatan Suramadunya, juga dikenal karena memiliki kekayaan potensi wisata pantai yang indah dengan panorama yang dapat menarik perhatian dari pengunjung domestik maupun yang berasal dari mancanegara. Pantai Camplong di Kabupaten Sampang, Pantai Tlanakan di Kabupaten Pamekasan merupakan sedikit wisata pantai yang dimiliki Madura.

Di Kabupaten Sumenep wisatawan bisa mengunjungi pantai terindah yaitu Selopeng yang memiliki pasir putih dan ombak besar. Selain itu Lombeng terkenal dengan pasir putih dan cemara udangnya yang tidak dimiliki oleh wisata pantai lainnya di Indonesia termasuk Bali sekalipun. Sebelum menuju tempat-tempat wisata ini, Jembatan Suramadu tentu saja harus Anda lalui terlebih dulu.













Rabu, 25 April 2012 | 03.37 | 0 Comments

TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII) PESONA MINIATUR INDONESIA



TRAVEL.DIKUTIP.COM - Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII) merupakan taman yang menggambarkan secara utuh Indonesia yang besar dalam penampilannya yang kecil dan indah. Diawali dari gagasan dan prakarsa Ibu Tien Soeharto, pembangunan TMII dimulai pada tahun 1971 dan diresmikan pembukaannya pada tanggal 20 April 1975.

Sejak berdirinya dalam perjalanan waktu ke waktu semakin tumbuh dan berkembang seirama dengan dinamika kehidupan masyarakat, sehingga masyarakat semakin merasakan betapa besar manfaat keberadaan TMII yang menjalankan misi sebagai wahana pelestarian dan pengembangan budaya.serta merupakan sarana memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

TMII sebagai suatu wahana yang mempresentasikan kebhinekaan bangsa Indonesia dan keanekaragaman khasanah budaya, sehingga masyarakat dapat menimba pengalaman, pengetahuan dan informasi yang menarik sekitar kehidupan berbagai aspek budaya, tradisi, adat istiadat, berbagai bentuk kesenian sampai pada pengenalan benda-benda budaya.

Kini, pada usianya yang ke 35 tahun, TMII terus berhias dan berbenah, sehingga disamping menjadi sarana informasi dan pendidikan bagi generasi penerus, juga sebagai obyek wisata budaya.  Dengan fasilitas yang ada antara lain : 32 Anjungan Daerah, Arsipel Indonesia, Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Istana Anak Anak Indonesia, 11 Unit Taman antara lain Taman Burung, Taman Akuarium Air Tawar, Taman Bunga Keong Emas dan yang saat ini sedang dibangun yaitu Taman Budaya Tionghoa Indonesia. Penampilan 15 Unit Museum antara lain Museum Indonesia, Museum Transportasi, Museum Minyak & Gas Bumi, serta berbagai sarana hiburan yang menarik seperti Teater Imax Keong Emas, Kereta Gantung, Aeromovel, Kereta Api Mini, Snow Bay Water Park menawarkan nuansa yang menarik. 

Keindahan dan khasanah budaya yang ditampilkan di TMII dapat dengan mudah diketahui oleh masyarakat dengan  tersedianya sarana informasi yang lebih lengkap dan interaktif, melalui website ini diharapkan dapat tersebar informasi secara luas  ke seluruh pelosok nusantara bahkan mancanegara, sehingga masyarakat akan lebih mudah mengenal kebudayaan dan adat-istiadat bangsa Indonesia.

Rasanya tidak lengkap apabila jejak travelling dikutip.com apabila belum mengulas tentang miniatur Indonesia yang menggambarkan Bhineka Tunggal Eka serta Keragaam suku Etnik di Indonesia, Nunggu Apalagi, mari datang ke TMII.













Senin, 23 April 2012 | 03.31 | 0 Comments

WISATA-TRAVELLING GUNUNG BROMO - MOUNTAIN IN INDONESIAN

TRAVEL.DIKUTIP.COM - Gunung Bromo adalah salah satu gunung api yang masih aktif, Gunung Bromo berada di Provinsi Jawa Timur. Tempat ini selalu ramai menjadi tujuan wisata karena Gunung ini mempunyai eksotisme alam yang sangat menawan, salah satunya adalah laut pasir yang sangat luas. Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Lautan pasir di gunung ini kira-kira sepuluh meter persegi, ini membuat pemandangan yang sangat menakjubkan, sehingga banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang sengaja melancong untuk bisa menikmati keindahan alam ini.

Sejarah gunung bromo begitu panjang, tidak mungkin diceritakan dalam sebuah coretan sederhana ini. Tapi singkatnya, nama Bromo diambil dari kata dalam sansakerta yang berarti Brahma (salah satu dewa umat hindu), karena mayoritas Indonesia pada waktu itu adalah umat hindu. Gunung Bromo pernah meletus puluhan kali, dan inilah data tahun yang dapat dicatat : 2010, 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1040, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, dan 1767. Mungkin Bromo juga beberapa kali meletus sebelum tahun ini, tapi data ini adalah sebagian yang dapat di catat.

Gunung Bromo memang sangat tepat untuk berwisata melepas lelah dan mendinginkan pikiran dari problema kehidupan dunia. Cieeeeee  Saya juga sedang bercita-cita ingin pergi ke Bromo dalam waktu dekat-dekat ini, semoga kesampaian. Untuk berwisata ke Gunung Bromo, kita bisa menggunakan style ala BackPacker. Ya, kita bisa ngeteng bus dan gak usah bawa kendaraan biar nanti budget yang dikeluarkan lebih irit. Untuk tempat penginapan, banyak tersedia dari mulai hotel mewah sampai dengan kontrakan sederhana yang siap dijadikan tempat melepas lelah. Siapa yang ingin ke Bromo? 

Untuk bisa melihat pemandangan yang eksotis, kita harus mendaki ke kawah Gunung Bromo. Tapi, bagi anda yang malas dan tidak terbiasa berjalan kaki, di sana disediakan sekitar 200-an jeep yang siap disewa dengan tarif Rp. 150.000,- untuk PP Cemoro Sewu ke Kawah Bromo dan Penanjakan round trip. Tenang saja, anda tidak usah khawatir, jeep yang disewa dikemudikan oleh pengemudi yang sangat berpengalaman dan sangat ahli sehingga Insya Allah keselamatan terjaga. 









WISATA-TRAVELLING WAKATOBI RESORT TEMPAT MENYELAM PALING INDAH DI DUNIA

TRAVEL.DIKUTIP.COM -  Indonesia memiliki salah satu surga bawah laut paling indah di dunia, Surga bawah laut tersebut dikenal dengan Taman Nasional Wakatobi yang terletak di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu kota Wakatobi adalah Wangi-Wangi. Kabupaten Wakatobi terdiri dari empat pulau utama, yaitu Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan Binongko. Jadi, Wakatobi adalah singkatan nama dari keempat pulau utama tersebut. Sebelum 18 Desember 2003, kepulauan ini disebut Kepulauan Tukang Besi dan masih merupakan bagian dari Kabupaten Buton. Secara astronomis, Kabupaten Wakatobi berada di selatan garis khatulistiwa dan seperti daerah lain di Indonesia, Wakatobi memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Taman Nasional Wakatobi yang ditetapkan pada tahun 1996, dengan total area 1,39 juta hektar, menyangkut keanekaragaman hayati laut dan karang yang menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut di Indonesia.

“Wakatobi merupakan tempat menyelam paling indah di dunia.“ - Jacques Costeau (Seorang jurnalis selam dunia).

Keindahan dan kekayaan kawasan Taman Nasional Wakatobi sebenarnya sudah terkenal di mancanegara, terutama setelah Ekspedisi Wallacea dari Inggris pada tahun 1995 yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral. Di sana, terdapat 750 dari total 850 spesies koral yang ada di dunia. Konfigurasi kedalamannya bervariasi mulai dari datar sampai melandai ke laut dan di beberapa daerah perairan terdapat yang bertubir curam. Bagian terdalam perairannya mencapai 1.044 meter.

Pariwisata bahari adalah aktivitas wisata yang sudah lama dikenal dan merupakan pariwisata andalan di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi. Kekayaan biota laut ini tidak lain karena hamparan terumbu karang yang sangat luas di sepanjang perairan dengan topografi bawah laut yang berwarna-warni seperti bentuk slop, flat, drop-off, atoll dan underwater cave.

Lebih dari 112 jenis karang dari 13 famili diantaranya Acropora formosa, A. Hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona cactus, Leptoseris yabei, Fungia molucensis, Lobophyllia robusta, Merulina ampliata, Platygyra versifora, Euphyllia glabrescens, Tubastraea frondes, Stylophora pistillata, Sarcophyton throchelliophorum, dan Sinularia spp yang tinggal harmonis bersama penghuni bawah laut lainnya.

Kekayaan jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan diantaranya (Cephalopholus argus), takhasang (Naso unicornis), pogo-pogo (Balistoides viridescens), napoleon (Cheilinus undulatus), ikan merah (Lutjanus biguttatus), baronang (Siganus guttatus), Amphiprion melanopus, Chaetodon specullum, Chelmon rostratus, Heniochus acuminatus, Lutjanus monostigma, Caesio caerularea, dan lain-lain.

Taman Nasional Wakatobi juga menjadi tempat beberapa jenis burung laut seperti Angsa-Batu Coklat (Sula leucogaster plotus), Cerek Melayu (Charadrius peronii) dan Raja Udang Erasia (Alcedo atthis) bersarang. Beberapa jenis penyu juga menjadikan taman ini sebagai rumah mereka seperti penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu tempayan (Caretta caretta), dan penyu lekang (Lepidochelys olivacea).

Perairan Wakatobi memiliki tamu setia yang menjadikan perairan Wakatobi sebagai taman bermainnya, tamu itu tidak lain dan tidak bukan adalah ikan paus sperma (Physeter macrocephalus). Biasanya, kawanan paus sperma berada di Wakatobi pada bulan November, saat belahan bumi lain membeku. Pada bulan tersebut perairan Wakatobi relatif lebih hangat dan berlimpah pakan yang bisa mengenyangkan perut kawanan paus. Tidak hanya itu Wakatobi juga menjadi tempat bermain ikan pari Manta (Manta ray) yang ukuran tubuhnya tergolong raksasa. Pari Manta merupakan salah satu jenis ikan yang khas dan unik, yang hanya terdapat di perairan tropis.

Keberadaan 25 buah gugusan terumbu karang dan kedalaman yang ideal menjadikan perairan di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi tempat yang ideal bagi berbagai jenis biota laut untuk tinggal, menjadikan penghuni laut di sini memiliki nilai estetika dan konservasi yang tinggi.

Secara spesifik Taman Nasional Kepulauan Wakatobi dikeliling pantai dari pulau-pulau karang sepanjang 600 km serta obyek wisata pantai yang sangat potensial untuk dikelola, tersebar di seluruh wilayah Wakatobi. Jadi bukan tanpa alasan jika kawasan pantai di Wakatobi sangat cocok untuk wisata seperti diving, snorkeling, berenang dan memancing.











Minggu, 22 April 2012 | 07.00 | 0 Comments

WISATA-TRAVELLING MENGESANKAN JEMBATAN AMPERA PALEMBANG - SUMATERA SELATAN

TRAVEL.DIKUTIP.COM - Jembatan Ampera merupakan suatu identitas yang otentik untuk Kota Palembang. Palembang adalah Ampera dan Ampera adalah Palembang. Kesehariaan warga Palembang pasti tidak lepas dari jembatan ini karena Jembatan Amperalah penghubung utama di pusat Kota Palembang antara daerah hulu ke hilir pun sebaliknya dari hilir ke hulu. Tidak bisa dibayangkan apabila Ampera tidak ada, pastinya kehidupan warga Palembang akan sangat terganggu, arus ekonomi Palembang akan terhambat karena perputaran uang melalui Jembatan Ampera terjadi setiap hari antara hulu ke hilir dan sebaliknya, para pegawai akan terhambat waktu kerjanya karena hanya Ampera yang dapat menghubungkan rumah ke tempat kerjanya, demikian pula pelajar dan mahasiswa yang sekolah dari hilir ke hulu atau sebaliknya hulu ke hilir akan sangat terganggu dan menghambat waktu tempuh untuk menuntut ilmu bila Ampera tidak ada. 

Hanya satu yang dapat kita ucapkan kepada para pendahulu kita yang telah memperjuangkan berdirinya Jembatan Ampera di tengah Kota Palembang, yaitu terima kasih karena merekalah sekarang kita dengan mudahnya bisa pergi lalu-lalang dari hulu ke hilir dan sebaliknya. 

Dahulu sebelum ada Jembatan Ampera warga Palembang yang ingin berpergian dari hulu ke hilir dan sebaliknya dilalukan dengan menumpang perahu ataupun kapal yang biasa membawa penumpang dari hulu ke hilir dan sebaliknya. Namun, kapasitas angkut perahu dan kapal pembawa warga dari hulu ke hilir dan sebaliknya tidak besar dan membutuhkan waktu tempuh yang cukup lama. Atas dasar kepentingan rakyat dan betapa penting juga mendesaknya kebutuhan jembatan bagi warga di Kota Palembang maka para tokoh Palembang saat itu memohon dan mengusahakan kepada Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno untuk segera dibangun sebuah jembatan di atas Sungai Musi guna mempermudah laju mobilitas warga Palembang yang ingin bepergian dari hulu ke hilir dan sebaliknya.

Dengan segalah upayah, kerja keras dan lobi para tokoh Palembang dahulu, dimana saat itu Palembang dipimpin oleh seorang Residen bernama Abdul Rozak bersama dengan para tokoh lainnya seperti Panglima Palembang Brigjen Harun Sohar, dkk. akhirnya membuahkan hasil dimana pada tahun 1963 Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekarno menyetujui untuk dibangun sebuah jembatan di tengah-tengah Kota Palembang di atas Sungai Musi.  Jembatan yang kelak lebih terkenal dengan nama "Jembatan Ampera" dibangun dengan dana pampasan perang dari Jepang, adapun waktu yang dibutuhkan untuk membangun jembatan itu adalah ± 3 tahun. Tahun 1965 jembatan tersebut selesai dibangun, jembatan yang membentang di atas Sungai Musi tersebut berdiri dengan kokohnya dengan segala fasilitas modern dan terbaik di masanya dimana saat itu jembatan tersebut memiliki teknologi yang dapat menaik dan menurunkan badan jembatan guna memudahkan kapal-kapal besar yang dahulu sering melewati Sungai Musi Palembang juga jembatan tersebut diprediksi secara teori mampu berdiri kokoh hingga 100 tahun kedepan. Jembatan tersebut terbetang diatas Sungai Musi dengan panjang kurang lebih 1000 meter dan tahukah kalian saat itu jembatan yang kelak bernama "Jembatan Ampera" ini sempat menyandang predikat sebagai jembatan terpanjang di Asia Tenggara. 

Tadinya jembatan yang selesai dibangun pada tahun 1965 itu akan diberi nama “Jembatan Soekarno” sebagai penghormatan kepada Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno yang telah membantuh warga Palembang untuk memiliki sebuah jembatan di tengah-tengah Kota Palembang di atas Sungai Musi yang telah lama diimpikan.  Akan tetapi karena meletusnya peristiwa G-30-S PKI dimana saat itu Presiden Ir. Soekarno menjadi kambing hitam dari peristiwa berdarah tersebut karena dahulu beliaulah yang memberikan lampu hijau berdirinya Partai Komunis Indonesia (PKI) dimana partai tersebut dianggap sebagai dalang meletusnya perisitiwa berdarah G-30-S dan akhirnya berdampak pada dicopotnya jabatan Bung Karno sebagai Presiden RI kemudian digantikan oleh Jenderal Soeharto, akibatnya penamaan Jembatan Soekarno atau Jembatan Bung Karno urung terealisasi. 

Masa peralihan dari Orde Lama yang dipimpin Ir. Soekarno ke Orde Baru yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto berdampak pula kepada "Jembatan Ampera atau Jembatan Soekarno," dimana saat itu semua hal yang berbau Soekarno seolah dihapuskan karena Bung Karno dianggap sebagai salah satu orang yang bertanggungjawab atas meletusnya peristiwa berdarah G-30-S yang berdampak pada terbunuhnya 7 Jenderal yang dalam buku sejarah terkenal dengan istilah 7 Pahlawan Revolusi.  Dampak penghapusan semua hal yang berbau Soekarno atau suatu sifat anti Soekarno membuat nama “Jembatan Ampera” yang baru saja berdiri batal untuk diberikan nama "Jembatan Soekarno" lalu dicarikan nama lain yaitu Jembatan Ampera, dimana kata "AMPERA" merupakan singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat yang filosofi nama tersebut diambil dari peristiwa G-30-S PKI.

Akhirnya sekarang jembatan yang dahulu dibangun oleh prakarsa Presiden Republik Indonesia pertama Ir. Soekrano lebih terkenal dengan nama Jembatan Ampera dan menjadi sebuah ikon utama dari kota pempek Palembang.  Di masa reformasi selepas lengsernya masa Orde Baru yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto sempat ada usulan untuk menganti nama "Jembatan Ampera" menjadi "Jembatan Soekarno" sesuai rencana nama awalnya, hal ini seperti yang terjadi dengan nama Stadion Senayan yang dahulu saat era Orde Lama bernama Stadion Gelora Bung Karno lalu saat era Orde Baru diganti Gelora Senayan dan saat Orde Baru lengser kembali menjadi Gelora Bung Karno (GBK), namun usulan tersebut ditolak oleh sebagian besar warga Palembang karena mereka sudah terbiasa dan lebih familiar dengan nama Jembatan Ampera yang telah melekat hampir setengah abad lamanya.

Itulah seklimit kisah dari sejarah perjuangan warga Palembang dalam upayah mereka merajut mimpi untuk memiliki sebuah jembatan di tengah-tengah Kota Palembang di atas sebuah sungai yaitu Sungai Musi.  Sekarang saat jumlah warga Palembang sudah semakin membludak membuat kebutuhan jembatan di kota seribu sungai ini semakin penting, tidak cukup hanya Jembatan Ampera saja yang menopang laju mobilitas warga Palembang yang semakin hari semakin padat, lihatlah sekarang apabila pagi dan sore hari saat semua warga Palembang keluar untuk berangkat dan pulang dari aktivitas sehari-hari Jembatan Ampera sangat padat terisi warga yang berbodong-bodong lalu-lalang diatas "Si Tua' itu.  Sungguh tak wajar apabila pemerintah terutama pemerintah pusat dalam hal ini DPR RI tidak menyetujui berdirinya Jembatan Musi 3 di Kota Palembang karena kebutuhan jembatan di kota sungai seperti Palembang sangat penting dan mendesak.  Menurut standar dunia apabila sebuah kota terdapat sebuah sungai apalagi sungai yang besar seperti Sungai Musi seminimal-minimalnya harus memiliki 10 buah jembatan tapi lihatlah Palembang dipinggiran kotanya hanya ada sebuah Jembatan Musi 2 dan di tengah kotanya hanya ada satu jembatan saja yaitu Jembatan Tua Ampera yang setiap hari ngos-ngosan menopang laju mobilitas 1,5 juta penduduk Palembang. 

Ibahkah hati pemerintah melihat nasib Jembatan Ampera yang tua ini? Harus menerima beban hidup yang semakin hari semakin sulit bahkan beberapa waktu jembatan ini dinyatakan akan roboh karena seringnya "Si Tua Ampera" dihantam oleh kapal-kapal tongkang yang mengangkut berton-ton batu bara, dimana batu bara itu akan diuangkan bermiliar-miliar rupiah jadinya.

Sekarang saat usia Ampera semakin menua dan masa berdirinya semakin berkurang terhitung dari prediksi awal yang memperkirakan jembatan ini mampu hidup hingga 100 tahun dari awal pembangunannya juga jumlah warga yang harus ditopang semakin hari semakin bertambah sudah seharusnya pemerintah terutama pemerintah pusat memberikan lampu hijau untuk melakukan pembangunan Jembatan Musi 3 di Kota Palembang karena hal ini bukan lagi sebuah kebutuhan belaka tapi sudah menjadi kewajiban yang mendesak, jangan sampai karena pemerintah yang bekeras hati kelak menonton diberita tentang Jembatan Ampera Ikon Kota Palembang roboh dan memakan korban ribuan jiwa warga Palembang lalu setelah itu mereka menutup mata dan kemudian hadir di televisi hanya untuk menyampaikan salam duka cita yang telambat dan sia-sia. Nau zubilah himin zhalit, jangan sampai terjadi hal yang demikian.

Kerlap-Kerlip Ampera
Lain dulu lain sekarang, semenjak dicanangkannya program Visit Musi 2008 lalu maka semenjak itulah semua asset wisata yang ada di Sumsel pada umumnya dan di Palembang pada khususnya digarap dan direnovasi kembali. 

Tidak terkecuali Jembatan Ampera, kalau dulu jembatan kebanggaan Wong Palembang cuma sekedar menjadi alat penghubung dari Palembang hulu dan Palembang hilir sekarang semuanya berubah, Jembatan Ampera kini menjadi objek wisata murah meriah dan wajib dikunjungi terutama bagi wisatawan luar Kota Palembang, bahkan untuk warga lokal pun Jembatan Ampera tidak bosan-bosannya untuk dikunjungi dan sekedar menikmati suasana pinggiran Sungai Musi dengan background Jembatan Ampera.

Lampu-lampu yang menghiasi Jembatan Ampera merupakan salah satu daya tarik sendiri bagi para wisatawan yang berkunjungun ke Plaza Benteng Kuto Besak dimana tempat ini merupakan spot terbaik bagi wisatawan untuk menikmati keindahan Jembatan Ampera terutama di malam hari.  Uniknya lampu hias yang mengelilingi Jembatan Ampera dapat berubah-ubah setiap beberapa detik sekali, hal ini menjadi daya tarik tersendiri terutama bagi para fotografer yang ingin mengabadikan Jembatan Ampera dengan warna-warna yang berbeda.

Ditunjang dengan sarana yang memadai yaitu terdapatnya taman yang menghiasi keempat sudut Jembatan Ampera yaitu 2 sudut Taman di Hilir dan 2 sudut Taman yang kelak ada di Hulu menjadikan jembatan ini semakin menarik untuk dikunjungi, hal ini senada dengan usulan Presiden pertama RI saat itu dimana beliau mensyaratkan untuk membangun taman kembar di bawah Jembatan Ampera di dua daerah berbeda yaitu hilir dan hulu sebagai lambang keadilan dan kesetaraan antara seberang hilir dan seberang hulu walaupun sampai saat ini nyatanya ketimpangan terjadi dimana bagian hilir lebih berkembang dari bagian hulu.

Semua fasilitas yang ada sekarang diharapkan untuk selalu dirawat dan terawat, terutama sekali adalah lampu hias yang mengelilingi Jembatan Ampera karena kalau boleh jujur yang paling menarik dari Jembatan Ampera sekarang adalah lampu warna-warni yang bisa berubah tiap beberapa detiknya yang melekat di sekeliling Ampera. Sekilas dengan lampu yang menghiasi Jembatan Ampera kita seolah dibuat untuk mengingat dan menyamakannya dengan Jembatan San Francisco (Golden Gate) di USA.  Dan, tidak lupa kebersihan merupakan nilai pokok suatu kawasan wisata karena apabila kawasan wisata itu kotor dan jorok maka tentunya para bakal wisatawan akan enggan untuk berkunjung. 

Oleh karena itu, jagalah kebersihan lingkungan di sekitar anda, jangan pernah sekali-kali membuang sampah sembarangan.  Kalau anda ingin beriman maka jagalah kebersihan karena kebersihan adalah sebagian dari iman.










previous
 
Creative Globalindo Tour and Travelling
2011-2012
travel.dikutip.com | dikutipresent